Jumat, 26 Oktober 2012

PERAN BUDAYA DALAM MEMPERKOKOH KETAHANAN BUDAYA BANGSA





PERAN BUDAYA DALAM MEMPERKOKOH KETAHANAN BUDAYA BANGSA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latarbelakang Masalah

Pada saat ini banyak masyarakat awam yang mengartikan bahwa kebudayaan sebagi kesenian, meskipun kita mengetahui bahwa kesenian hanyalah salah satu dari kebudayaan . Indonesia merupakan negara yang sedang dalam tahap berkembang untuk menjadi sebuah negara industri. Hal tersebut ditunjukan dengan adanya perkembangan pada masing-masing bidang  yang mengikuti negara-negara yang telah menjadi neara industri.
Kebudayan merupakan salah satu bidang yang mengalami perubahan baik disadari atau tidak disadari adanya perubahan itu. Semakin berkembangnya tekhnologi yang terjadi pada zaman globalisasi akan mempermudah masyarakat untuk menjaga atau kemungkinan terburuknya melupakan bahwa masyarakat Indonesia lah yang memiliki kebudayaan itu.


Adanya ketahanan budaya terhadap budaya sendiri merupakan salah satu cara bagaimana masyarakat menjaga kebudayaan masyarakat dan menyaring budaya yang masuk tanpa menghilangkan kebudayaan yang dimiliki.
Apabila kebudayaan yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kebanggan bagi masyarakatnya dan adanya rasa memiliki bersama tanpa merendahkan kebudayaan lain dalam negeri sendiri, maka kebudayaan akan dapat berperan untuk meningkatkan ketahanan nasional suatu bangsa.

BAB II
PEMBAHASAN
Study kasus
Angklung  untuk Perkuat Ketahanan Budaya
Angklung yang merupakan alat musik tradisional dari Jawa Barat ini dinilai dan ditetapkan dalam Sidang ke-5 Komite Antar-Pemerintah tentang Perlindungan Warisan Budaya Takbenda (Inter-Governmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage (IGC-ICH) yang berlangsung di Kenya. Menurut UNESCO, angklung memenuhi kriteria sebagai warisan budaya takbenda dunia antara lain karena, angklung merupakan bagian penting identitas budaya masyarakat di Jawa Barat dan Banten. Seni musik ini mengandung nilai-nilai dasar kerjasama, saling menghormati dan keharmonisan sosial.
Pengukuhan angklung sebagai warisan budaya dunia dilakukan oleh UNESCO hari ini, Kamis, 18 Nopember 2010 di Nairobi, Kenya. Angklung ditetapkan sebagai “Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity” (Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia).
Situs Warisan Dunia. Penetapan angklung sebagai Budaya Takbenda Warisan Manusia, menambah panjang daftar warisan dunia yang terdapat di Indonesia. Di dunia saat ini tercatat 911 situs yang diakui sebagai warisan dunia. Dari seluruh situs tersebut, 11 diantaranya dimiliki Indonesia.
Udjo Ngalagena
5 Maret 1929, adalah hari di saat pasangan suami istri Wiranta dan Imi dikarunia putra keenam mereka, yang kemudian diberi nama Udjo.
Udjo kecil sudah memperlihatkan bakatnya dan ketertarikannya dalam dunia seni, musik dan budaya sejak usia balita. Udjo mempelajari Angklung dalam dua tangga nada dasar, yaitu diatonik dan pentatonik, hal ini menjadikannya mahir untuk memainkan berbagai jenis musik, mulai dari musik tradisional Sunda dan lagulagu popular Indonesia, serta juga, lagu dari negara Belanda.
Kepiawaiannya dalam berkesenian terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Dan kemudian Udjo menjadi seorang guru kesenian di beberapa sekolah di Bandung. Keinginannya untuk terus maju mendorongnya untuk mempelajari kesenian langsung dari para maestro kesenian Sunda, mereka adalah : Mang Koko sang ahli Kecapi; Rd. Machyar Angga Kusumahdinata seorang guru gamelan; dan Daeng Soetigna sang inventor Angklung diatonik. Tak lama kemudian, Udjo didaulat untuk menjadi asisten dari Daeng Soetigna, dan kemudian mewakilinya untuk memimpin sebuah pertunjukan musik.
Saung Angklung Udjo (SAU) merupakan sebuah tujuan wisata budaya yang lengkap, karena SAU memiliki arena pertunjukan, pusat kerajinan bambu dan workshop untuk alat musik bambu. Disamping itu, kehadiran SAU di Bandung menjadi lebih bermakna karena kepeduliannya untuk terus melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Sunda – khususnya Angklung – kepada masyarakat melalui sarana pendidikan dan pelatihan.
Pada tahun 1966, Udjo Ngalagena beserta istrinya Uum Sumiati mendirikan sebuah sanggar kesenian Sunda, yang kita kenal dengan SAU. SAU dibangun di atas sebuah landasan yang kuat dan dedikasi yang tinggi untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian Sunda.














Analisis

kesenian sebagai bagian dari Kebudayaan Nasional memperoleh maknanya dalam kaitan dengan pemahaman dan apresiasi nilai-nilai kultural. Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka Pembangunan Nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”. Pakem-pakem seni (lokal dan nasional) perlu tetap dilanggengkan, karena berakar dalam budaya masyarakat. Analisis permasalahan peran budaya daerah memperkuat ketahanan budaya bangsa dengan memperhatikan kondisi lingkungan baik dari dalam adanya kebudayaan tercipta maupu dari luar, dimana budaya baru berasal.
1.    Kekuatan
a.   Kebudayaan yang beragam
Indonesia merupakan negara dengan berbagai macam kebudayaan yang mampu dibanggakan dan diperkenalkan kepada dunia luar. Supaya negara dan budaya asing mengetahui ragam kebudayaan di indonesia, karena terdiri dari suku, etnis , dll.
b.   Mempunyai peraturan yang jelas
semua negara dan pemerintahan mempunyai peraturan sesuai aturan yang berlaku di dalam masyarakat atau daerah tersebut
c.    Kebudayaan yang tersebar
setiap daerah memiliki masing-masing kebudayaan yang berbeda.
2.    Kelemahan
Ø Kebudayaan asing yang lebih bebas daripada kebudayaan lokal menyebabkan adanya sifat enggan bagi masyarakat daerah untuk mempelajari budaya yang dimilikinya.

Ø Terbatasnya jumlah masyarakat yang terdapat di suatu daerah.
karena adanya pekerjaan kta yang lebih menjanjikan dibandungkan dengan pelaku kebudayaan, sehingga banyak masyarakat yang melakukan  urbanisasi.
Ø Sulitnya mengembangkan kebudayaan dari daerah masing-masing. Karena kebudayaan yang berbeda-beda dan aksesnya sebagian kebudayaan cukup jauh
Ø Kurangnya pengontrolan dari pemerintah pusat terhadap budaya yang masuk di negara indonesia
Ø Pola pikir masyarakat yang berbeda, karena tidak semua masyarakat mempunyai pemikiran yang sama terhadap suatu hal yang di inginkan
3.    Peluang
v  Kebudayaan merupakan alat pemersatu bangsa , karena dengan adanya budaya maka tercipta lah suatu masyarakat atau lingkungan sosial
v  Dengan adanya dimensi untuk meningkatkan pola pikir masyarakat seperti Otonomi daerah, dengan adanya otonomi daerah masyarakat semakin berkembang ilmu pengetahuannya
v  Meningkatkatnya kualitas pendidikan yang ada di indonesia
4.    Hambatan.
·           Perbedaan materi antara desa dengan kota dimana kota yang lebih mementingkan materi. Karena dengan materi dikota menentukan tinggi derajatnya seseorang
·           Teknologi yangs semakin canggih membuat masyarakat tidak mau berpikir karena mengikuti perkembangan teknologi tanpa memahami ilmu nya.
·           banyak konflik-konflik yang terjadi di negara indonesia ini seperti : konflik geng motor yang baru-baru ini terjadi di daerah riau, karena selisih paham anatar geng motor tersebut.
·           Banyak pejabat yang korupsi sehingga sulit melestarikan suatu kebudayaan yang ada di indonesia.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1.    Kesimpulan
a.        Kebudayaan secara utuh sebenarnya meliputi pola pikir atau mindset suatu masyarakat (tentang segala perikehidupannya di masa lampau, masa kini dan masa depan), yang banyak terekspresikan melalui aneka-ragam dan aneka dimensi kesenian.
b.        Meningkatkan pola pikir anak muda untuk mengetahui tentang pentingnya mempertahankan kebuadayaan untuk yang akan datang
c.         Jika suatu budaya tidak ingin hilang maka perlu kontrol dari masyarakat atau daerah tersebut. Karena kebudayan merupakan nilai ketahan yang harus di lestarikan.
2.    Saran
a.      Mengajarkan kebudayaan kepada anak-anak karena pentingnya suatu kebudayaan
b.      Bagi para pemerintah yaitu menteri kebudayaan dan pariwisata mengadakan sosialisai tentang kebudayaan, karena pentingnya suatu kebudayaan
c.       Menimbulkan kembali kebudayaan yang mulai hilang supaya tetap ada untuk generasi anak muda yang akan datang.






DAFTAR PUSTAKA
alisengara.wordpress.com/2010/02/01/membangun-ketahanan-budaya-bangsa-melalui-kesenian/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar